Menurut anda dalam hidup ini semua sudah ditentukan (digariskan) atau kebebasan untuk memilih? Apapun jawaban anda mungkin bisa benar menurut pengalaman dan kesadaran anda masing - masing. Oke saya akan membuat ilustrasi cerita untuk memudahkan kita berlogika.
"Pada suatu hari sehabis hujan anda jalan dan si pinggiran jalan itu ada genangan air kemudian ada sebuah mobil lewat dengan kecepatan yang lumayan kencang dan ban mobil itu melewati genangan air itu lalu dengan sangat keras air itu muncrat mengenai badan anda dan anda pun jengkel."
Pada contoh ilustrasi kasus tersebut anda mungkin berfikir kalau si pengemudi mobil lah yang salah karena anda kan korban. Tapi kalau kita runut satu persatu variabelnya bisa jadi anda lah yang salah loh. Bisa juga dua duanya yang salah. Kok bisa? Yuk kita cari lebih detail variabelnya.
Pertama, yang memutuskan anda jalan dijalan itu pada hari jam menit dan detik itu pula siapa? Anda kan. Kemudian belum lagi kalau anda tanya pada si pengemudi tadi ternyata dia terburu - buru karena habis dimarahin istrinya dan disuruh beli sesuatu. Anda tidak tau juga kan. Atau mungkin di suatu wilayah jalan yang anda lewati itu tadi ada orang yang berdoa agar pada hari itu hujan akibatnya terjadi genangan air dilubang jalan itu. Bisa juga kan. Atau di jalan itu ternyata sering di lewati truk dan alat berat sehingga jalannya rusak dan berlubang menyebabkan genangan air. Masuk akal juga kan. Nah kalau kita runut satu persatu variabelnya sangat banyak bahkan tak terhingga.
Tetapi realita yang variabelnya tak terhingga itu tadi kalau kita batalkan satu aja akan berbeda lagi ceritanya. Misalnya itu tadi, seandainya anda tidak lewat jalan itu pasti anda tidak terkena muncratan air tadi. Atau anda tetap lewat jalan itu tapi pada hari jam menit dan detik yang berbeda kemungkinan juga tidak terjadi cerita itu tadi. Inilah keuntungan kalau kita bisa memetakan suatu realita.
Analogi sederhananya adalah kehidupan ini seperti kalkulator. Anda pasti tau kalkulator ya alat untuk memudahkan menghitung itu. Begini, kalau anda punya kalkulator itu segala kemungkinan angka yang muncul dilayar itu kan sudah ada sejak kita baru membelinya. Jadi bentuk angka berapapun dan gimanapun itu sudah ada di dalam kalkulator itu tapi belum muncul kelayar kalkulator karena anda belum memencet tombolnya tapi segala angka kan sudah ada. Itulah yang disebut masih kemungkinan. Sama seperti kehidupan, takdir, atau realita apapun dan bagaimanapun bentuk ceritanya itu semua sudah ada masih sebuah kemungkinan. Jadi kita ini ibarat hidup di samudera kemungkinan yang tak terhingga. Potensi untuk menjadi fakta yang realita itu tergantung keputusan kita memilih variabel yang mana. Oke kita kembali ke analogi kalkulator takdir tadi untuk memudahkan logika kita.
Di kalkulator ada layar, tombol - tombol angka, simbol - simbol seperti tambah kurang kali bagi sama dengan dan lain sebagainya. Nah apapun angka yang muncul dilayar kita anggap saja sebagai realita yang terjadi atau fakta yang saat ini sedang kita alami. Kemudian angka dan simbol- simbol kita anggap saja pilihan atau opsi - opsi yang akan kita ambil. Kalau kita tekan tombol 2 + 1 = pasti dilayar akan muncul angka 3. Kalau kita tekan 6 × 5 = pasti dilayar akan muncul angka 30. Nah segala angka dan simbol yang anda tekan dan hasilnya tadi kan sudah ada di dalam kalkulator itu. Tapi itu tidak akan muncul dilayar kalau tidak anda tekan dan masih dalam kemungkinan - kemungkinan. Begitu pula dalam takdir apapun yang terjadi itu semua ceritanya sudah ada tinggal kita tekan tombol apa untuk bisa muncul dilayar tadi atau kita pilih apa dan bagaimana untuk bisa menjadi sebuah realita dalam kehidupan.
Misal kalau kita ambil contoh seperti ilustrasi di atas tadi, mungkin anda marah karena anda merasa menjadi korban atas tercipratnya air genangan yang kotor dipinggir jalan tadi. Tapi sadarkah anda bahwa anda lah yang memilih variabel itu sehingga terbentuk suatu realita seperti itu. Ibarat kalkulator, anda tidak menginginkan angka 10 tapi anda secara tidak sadar telah memencet atau menekan 2+7+1 = atau 5 × 2 = atau bisa juga anda menekan 20 - 10 = dan masih banyak lagi variabel yang mungkin anda pilih secara tidak sadar.
Kesimpulannya adalah apapun yang anda inginkan dalam hidup ini itu semua masih dalam samudera kemungkinan yang maha luas dan tak terbatas tapi anda tinggal mencari variabel - variabel yang membuat potensi kemungkinan itu untuk menjadi sebuah realita sesuai yang anda harapkan. Apabila anda sudah susah payah untuk mewujudkan suatu keinginan anda, sudah berusaha keras lahir batin menggenapi variabel - variabel yang berpotensi untuk merealisasikan harapan anda tapi masih juga tidak terwujud juga keinginan anda, sabar dan terima dengan ikhlas karena mungkin itu bukan yang terbaik buat anda. Karena kita tidak tau kedepannya itu seperti apa dan bagaimana hanya sebuah usaha lahir batin dan pasrah pada yang maha kuasa yang bisa kita lakukan. Perlu diketahui tidak akan sia - sia apa yang telah kita lakukan pasti akan ada hasil walaupun itu bukan seperti yang kita inginkan. Tuhan itu maha adil dan ada hukum - hukum semesta yang tidak bisa dimanipulasi.
Terima kasih hanya ini yang ada di pikiran saya yang bisa saya tuangkan dalam artikel ini. Tetap semangat dan bahagia selalu.
Komentar
Posting Komentar